Sunday, March 21, 2010

Lawan HIV dengan Pisang

VIVAnews - Penelitian mencari obat terbaik memerangi virus HIV tak pernah usai. Sebuah penelitian terbaru menemukan kimia alami dalam pisang dapat membantu melindungi wanita terhadap penularan seksual HIV.
Melalui tes laboratorium, peneliti AS menemukan sebuah senyawa kimia lektin yang diberi nama BanLec berpotensi menyamai dua obat HIV yang ada saat ini. Lektin, sebuah protein yang mengikat gula bisa mengidentifikasi dan menyerang virus dari luar. Cara kerjanya, lektin mengikat lapisan HIV-1 kaya gula gp120, dan Banlec memblok masuknya HIV ke dalam sel tubuh.
Para peneliti dari University of Michigan Medical School mengungkap hasil temuan BanLec bisa lebih murah dan sangat efektif sebagai komponen baru vagina mikrobisida. Laporan studi akan terbit dalam Journal of Biological Chemistry.
"Kendala obat HIV adalah virus bermutasi dan resisten, tapi hal itu lebih sulit terjadi saat virus HIV berhadapan dengan lektin," ungkap peneliti Michael D. Swanson seperti dikutip dari Healthday.
"Lektin mengikat gula di tempat berbeda pada lapisan HIV-1 dan diasumsikan akan bermutasi agar virus berada di sekitar mereka."

Sulit Orgasme? Coba Trik Ini!
KOMPAS.com — Sekitar 10 persen wanita yang aktif secara seksual tak pernah merasakan orgasme. Padahal, hal ini bisa dipelajari. Pelajaran terpenting dan terutama adalah untuk menyeimbangkan antara ketegangan dan relaksasi selama aktivitas seksual. Bagaimana caranya?

Langkah 1: kontraksi otot
Kebanyakan wanita sering kali terjebak dengan anggapan bahwa untuk mencapai ”puncak”, mereka harus rileks dan hanya berbaring. Biasanya anggapan ini didapat karena banyaknya literatur yang mengatakan bahwa relaksasi saat melakukan hubungan seksual sangat penting. Padahal, dibutuhkan tekanan otot (myotonia) di daerah intim untuk bisa mencapai orgasme. Tak sedikit wanita yang merasakan orgasme pertamanya banyak melakukan ketegangan pada otot di bagian kaki, perut, dan bokong secara bersamaan.

Banyak wanita juga melaporkan bahwa kebanyakan kontraksi saat orgasme terjadi di bagian pelvis bawah. Otot-otot di daerah ini adalah otot yang sama yang Anda gunakan untuk mengerem aliran urine (latihan kontraksi yang disengaja pada daerah ini disebut dengan gerakan kegel).

Hubungan antara orgasme dan ketegangan otot adalah kemampuan untuk merangsang. Melakukan kontraksi (menegangkan) otot-otot tertentu bisa menambah aliran darah di seluruh tubuh, termasuk area genital. Tentunya rangsangan adalah jalan menuju puncak untuk kebanyakan wanita.

Langkah 2: relaksasi
Lalu, di manakah fungsi relaksasi dalam hal ini? Di otak. Selama melakukan hubungan intim, wanita harus memfokuskan diri untuk merasakan sensasi stimulasi. Sulit untuk menenangkan diri? Coba ulangi ”mantra” menenangkan diri di dalam otak, misal, ”Sentuhan dia nyaman sekali” atau kata-kata apa pun untuk mengisi pikiran Anda dengan pikiran yang mendorong stimulasi seksual. Hindari pikiran negatif yang mengurangi rangsangan atau urusan pekerjaan yang belum kelar. Masih belum terasa nyaman dengan pikiran-pikiran tersebut? Coba buat pikiran Anda diam atau tidak memikirkan apa pun saat berhubungan intim sambil mengontraksikan otot-otot di bagian pelvis. Teknik ini butuh latihan, tetapi jika Anda berniat mempelajarinya, lama-kelamaan pasti bisa.

Tak bisa orgasme? Bisa jadi ada masalah medis
Terapi teknik di klinik seksual mungkin memang bisa membantu beberapa wanita untuk merasakan orgasme. Namun, tak tertutup kemungkinan pula ada masalah medis atau efek samping pengobatan yang menyebabkan masalah ini. Konsultasikan dengan dokter untuk mencari tahu penyebabnya dan mencari pengobatan yang terbaik.

Hobi Joging Lebih Doyan "Ngeseks"?
LONDON, KOMPASSearch Amazon.com Jewelry&Watches for - Satu dari sepuluh pelari atau mereka yang rutin melakukan  jogging mengaku berhubungan seks setidaknya sekali dalam sehari. Bahkan 3 persen dari para jogger  menyatakan berhubungan intim hingga dua kali dalam sehari.

Ini sungguh kontras dengan mereka yang tidak memiliki kebiasaan jogging, di mana satu di antara empat orang (25 persen) mengaku hanya melakukan seks sekali dalam sebulan atau bahkan tidak sama sekali.

Temuan ini adalah hasil suatu survei  terhadap 1.000 orang pelari dan 1.000 non-pelari di Inggris.  Studi juga menemukan bahwa satu di antara 10 orang pelari pria mengaku selalu berpikir tentang seks selama berolahraga.

Sementara itu, hanya seperlima saja dari perempuan yang hobi jogging mengaku memikirkan soal seks selama berlari, dan hampir setengahnya menghabiskan waktu untuk berpikir tentang bagaimana olahraga yang mereka jalani memberi manfaat buat mereka.

Studi yang dilakukan oleh lembaga amal kesehatan Sue Ryder Care itu juga mengungkapkan, seperempat dari para  jogger mengaku melakukan jogging sebagai sarana untuk malakukan pendekatan terhadap lawan jenis. Di Inggris, jogging sambil "merayu" sepertinya sedang menjadi sebuah tren baru yang disebut 'flunning' (singkatan dari flirting dan running).

Hampir sepertiga pelari mengaku mereka sengaja menyiapkan diri dan berinisiatif mengawali pembicaraan dengan lawan jenis selama berlari.

Sue Ryder Care adalah lembaga yang menyelenggarakan 24 event olahraga lari di Inggris sepanjang tahun ini. Acara penggalangan dana dari beragam event lari ini  ditujukan untuk membantu mereka yang mengalami beragam penyakit seperti kanker, stroke, cedera otak, multiple sclerosis, demensia, huntington's disease, parkinson dan gangguan saraf motorik.
Sumber: telegraph.co.uk
 
4 Teknik Penunda Ejakulasi
KOMPAS.com - Ejakulasi dini atau "junior" yang terlalu cepat "selesai" menempati urutan kedua setelah disfungsi ereksi sebagai gangguan seksual yang paling sering dialami pria. Masalah seksual ini juga mencemaskan para pria karena takut dibilang tidak perkasa.

Seorang pria disebut mengalami ejakulasi dini (ED) bila ia sudah ejakulasi kurang dari dua menit. Menurut dr.Andi Riyanto, Sp.RM, dari RS. Pantiwilasa Citarum, Semarang, pada kondisi normal, seseorang biasanya mampu ejakulasi dan penetrasi selama 5-10 menit.

Ejakulasi dini dibagi menjadi dua jenis, primer dan sekunder. "ED primer terjadi bila sejak awal ia berhubungan seks tidak dapat mengontrol ejakulasinya," katanya. Sedangkan ED sekunder terjadi bila dulunya orang tersebut bisa mengontrol ejakulasi tapi beberapa waktu terakhir ini tidak dapat mengontrolnya karena suatu sebab.

Salah satu cara yang efektif untuk mengatasi ejakulasi dini adalah dengan melakukan terapi seks. "Ini merupakan latihan untuk mengontrol ejakulasi yang dilakukan dengan bantuan istri," paparnya.

Pada dasarnya, terapi seks melibatkan dua teknik, yaitu teknik start and stop, serta teknik squeeze (penekanan), yakni istri menekan bagian pangkal atau ujung penis pada saat suami merasa akan ejakulasi.

Ada beberapa langkah yang bisa dipilih pasangan untuk melakukan terapi seks.
1. Suami berbaring telentang dan istri melakukan masturbasi dengan tangan. Saat suami akan ejakulasi, istri menekan penis (di bagian pangkal atau ujung) untuk menghambat ejakulasi selama 5-10 detik atau sampai rasa ingin ejakulasi reda.

2. Dengan posisi wanita di atas, suami melakukan penetrasi ke vagina. Namun suami tidak boleh melakukan gerakan apa pun. Bila merasa akan ejakulasi, segera cabut penis keluar dan istri melakukan penekanan pada penis. Lakukan beberapa kali.

3. Sama seperti langkah dua, namun suami boleh melakukan sedikit gerakan. Bila akan ejakulasi, segera cabut penis keluar dan istri melakukan penekanan untuk mempertahankan ereksi.

4. Bila suami sudah mulai bisa mengontrol ejakulasi, pasutri bisa melakukan hubungan seksual dengan posisi menyamping (depan atau belakang). Begitu suami merasa akan ejakulasi, coba untuk berhenti dan istri melakukan teknik penekanan. Lalu diulangi lagi.

Menurut dr.Andi, terapi seks harus dilakukan berulang-ulang, minimal selama enam bulan. Terapi ini juga membutuhkan komitmen dari dua belah pihak. "Keengganan dan malas latihan merupakan faktor penyebab kegagalan terapi ini," paparnya.

Untuk menunjang terapi seks, penderita ED disarankan untuk melakukan senam kegel untuk menguatkan otot-otot panggul. Caranya adalah dengan mengontraksikan otot-otot panggul, seperti saat ingin menahan pipis. Lakukan minimal 10 kali setiap hari, secara otomatis Anda akan terbiasa untuk menunda ejakulasi.
 

No comments:

Post a Comment