Friday, January 15, 2010

Profil Facebook Bisa Menjelaskan Kepribadian Pria



Ketika sebagian orang mulai bosan dengan Facebook, sebagian yang lain ternyata masih tergila-gila dengan aktivitas ini. Bila Anda mengenal seorang pria (atau kekasih Anda) yang masih sering Facebook-an sepanjang hari, coba manfaatkan hal ini untuk mengenali kepribadiannya.
Carol Tuttle, penulis It’s Just My Nature! A Guide to Knowing and Living Your True Nature, mengatakan bahwa apa yang Anda posting pada situs jejaring sosial ini, dan bagaimana Anda menggunakannya, dapat menggambarkan dengan jelas diri Anda. Ingin tahu bagaimana hasil pengamatannya?

"Profile photo" dia
"Ketika menilai foto profil seseorang, ingatlah bagaimana ia menggunakan Facebook," papar Leora Israel, Kepala Public Relations and Distribution untuk perusahaan media sosial Vayner Media. "Beberapa orang menggunakannya untuk bisnis, lainnya untuk bersenang-senang, yang lain untuk mencari teman-teman lamanya. Jika seorang pria memiliki foto profil yang membosankan, maka itu tidak berarti dia membosankan. Mungkin dia hanya ingin terhubung sebagai "friends" dengan atasannya."

Foto profil saat dugem
Hal ini tidak melulu berarti ia senang dugem. Apakah ia memegang botol bir? Ia mungkin memang senang dugem, dan hal ini tidak menjadi masalah, kecuali usianya seharusnya menunjukkan bahwa ia tak lagi berkeliaran di tempat-tempat tersebut. Jika pria ini sudah tak pantas menonton episode awal serial Doogie Howser, tetapi masih mencoba menunjukkan bahwa ia biang pesta, maka menurut Israel ia mungkin sedang jomblo.

Foto profil dengan selebriti
Ketika pria berpose dengan seorang bintang, Israel menilai hal ini sebagai tindakan cerdas. "Hal ini akan menunjukkan, ia berhasil melintasi area profesional dan pribadi. Ia terlihat cool karena telah bertemu orang-orang terkenal, dan memberikan Anda kesempatan untuk melihat minatnya," katanya.

Ia sering "update" status
Apakah ia sering meng-upload foto dan mengubah status updates-nya? “Mem-posting secara teratur menunjukkan bahwa pria ini senang berbicara dan suka berinteraksi. Ia senang terhubung secara sosial," ucap Tuttle. Di pihak lain, Israel punya pendapat lain. "Saya mau kabur jika ia menarasikan hidupnya melalui Facebook. Saya tidak ingin tahu apa yang dinikmatinya saat makan siang, kecuali itu sandwich terenak yang pernah ada," katanya.

Makna status "updates"-nya
Status adalah salah satu kunci kepribadian yang paling jelas. Bagaimanapun juga, orang yang meng-update status berarti menuliskan pesan-pesan yang ingin di-share dengan bebas, jadi lebih baik Anda berhati-hati. "Posting yang isinya menggerutu atau mengomplain sesuatu artinya ia orang yang butuh perhatian dan tidak bisa mengatasi hidupnya," kata Tuttle. Adapun jika ia selalu mengkritik orang lain atau situasi tertentu, maka ia mungkin tipe pria yang selalu merasa benar.

Ia sering mengikuti "quiz"
“Jika ia mem-posting skor quiz-nya yang tinggi, dan hasilnya membuatnya terlihat hebat, artinya dia tipe kompetitif dan suka tantangan," ucap Tuttle. Misalnya saja, ia bangga karena meraih skor 98 persen dari quiz “How Much Do You Know About Jaws: The Revenge?” dan “Really, Really Weird ’80s Trivia”. Artinya, pria ini memiliki sifat yang lebih aktif, tetapi kurang sensitif terhadap detail seperti apa yang akan diberikannya pada ulang tahun pasangan. Namun jika ia sudah punya ide yang membuatnya excited, maka ia tak akan mengecewakan Anda.

Ia punya ribuan teman
Ada dua kemungkinan: ia memang senang berteman dan punya jaringan yang luas. Orang ini sangat optimistis dan terbuka terhadap kesempatan-kesempatan baru. Kemungkinan lainnya, ia hanya ingin dianggap punya banyak teman. Menurut Tuttle, orang yang menambahkan banyak teman yang sebagian besar mungkin tidak dikenalnya, hanya berkampanye untuk menjadi Mr Populer. 

Ia selalu menambahkan teman wanita
Hati-hati jika kekasih baru Anda adalah seorang pengumpul teman, khususnya jika teman-teman barunya kebanyakan wanita cantik. “Banyak lho, pria yang mem-browse teman-teman sahabatnya untuk mencari wanita-wanita cantik dan menambahkannya sebagai teman," kata Israel. Hal ini bisa mengarah pada poking dan flirting via Facebook Chat, dan ini membahayakan hubungan Anda. 

Temannya hanya sedikit
Hal ini tidak berarti ia seorang yang kuper. Bahkan, hal ini bisa merupakan pertanda baik. "Pria yang daftar temannya hanya sedikit bisa berarti sangat setia. Temannya tak banyak, tetapi ia punya hubungan yang dalam dengan mereka," ungkap Tuttle. "Ia tidak membiarkan banyak orang mengetahui perasaannya yang sebenarnya. Namun ketika ia melakukannya, ia bisa sangat jujur. Orang seperti ini tidak suka bermain-main."

Daftar temannya yang terbatas juga menunjukkan bahwa ia tidak suka menghabiskan waktunya untuk Facebook-an. Ia lebih suka melakukan aktivitas sesungguhnya di dunia nyata.

"Photo album"-nya
Membolak-balik album fotonya akan memberikan gambaran yang jelas mengenai kepribadian seorang pria. Ia menyisihkan waktu untuk memilih-milih foto, membuat caption, dan men-tag teman-temannya. Lihat pula jenis fotonya. Foto-foto perjalanan menandakan ia suka traveling. Foto-foto keponakan menunjukkan bahwa keluarga sangat penting buatnya. Adapun foto-foto pernikahan seorang temannya memperlihatkan bahwa ia menghargai persahabatan. “Jika ia mempunyai banyak group photo, maka itu artinya dia senang berhubungan dengan orang lain, dia sungguh-sungguh, dan sensitif," kata Tuttle.

Ia memainkan "games" Facebook
Kita semua pasti suka main games sesekali. Namun, pria yang sering memainkan games FB umumnya suka bersenang-senang. Kemungkinan, ia juga sedikit kurang bertanggung jawab karena mengambil jam kantor untuk main games. "Paling menjengkelkan ketika pasangan mengatakan betapa sibuknya dia di kantor. Namun ketika Anda melihat profil Facebook-nya, ternyata ia membuat skor tertentu pada permainannya, pukul 14.00," ujar Israel.
(* Kutipan kompas.com)
Sumber: Glamour

6 Tipe Peselingkuh


Anda mungkin hanya tahu dua jenis peselingkuh: pria yang berselingkuh dari istrinya, atau berselingkuh dari kekasihnya. Dua-duanya menyebabkan sakit hati dan hilangnya kepercayaan terhadap pasangannya ini.

Namun menurut Dr Doug Weiss, presiden American Association for Sex Addiction Therapy dan pendiri situs konseling SexAddict.com, ada 6 jenis peselingkuh. Tidak semua dari peselingkuh ini adalah pecandu seks, namun ada peselingkuh kambuhan yang memang memiliki masalah kecanduan seks.
Anda ingin tahu tipe-tipe yang dimaksudnya? Dr Weiss menjelaskannya berdasarkan ringkasan dari bukunya, Addicted to Adultery: The Other Reason Spouses Cheat:

1. Si pemburu
Tipe ini cerdas, sukses, dan pintar bicara, yang memancarkan energi seksual atau narsisistik tertentu. Mereka biasanya mencari orang yang rapuh, kesepian, atau justru pecandu seks lain untuk menikmati quickie sex. Mereka punya pickup lines atau modus operandi yang jelas untuk memerangkap korbannya. Tetapi mereka tidak akan mencari tipe pemburu lain, karena akan menyakiti mereka. Contoh tipe ini adalah Tiger Woods, yang menurut Dr Weiss mencari  tipe wanita tertentu yang muda, cantik, langsing, dan rela melakukan apa saja untuknya.

“Korban mereka bukan wanita milyuner, bukan bintang olahraga, atau aktris," kata Dr Weiss, tentang wanita-wanita yang pernah dikencani Tiger Woods. "Tak satu pun dari wanita ini yang memiliki kekuasaan. Pokoknya mereka bukan ancaman."

2. Si pahlawan
Tipe ini biasanya berlagak ingin menolong korbannya yang sedang mengalami kesusahan. Mereka akan mendekati korbannya sambil berpura-pura menjadi pendengar yang baik mengenai kehidupan si korban. Korban tentu merasa sangat dihargai dan dimengerti, sehingga menaruh kepercayaan pada si pahlawan ini. Kepercayaan ini lalu disambut dengan gembira, karena artinya jalan untuk mendapatkan si korban semakin dekat. Bahkan setelah mereka berhasil merebut hati si korban, mereka akan tetap dipandang sebagai pria yang manis. "Pahlawan ini ingin mendengar wanita memujanya," kata Dr Weiss.

3. Tipe korban
Tipe ini justru sebaliknya, berperan sebagai korban. Mereka akan berkeluh-kesah pada teman wanitanya, bahwa istrinya tidak pernah memperhatikan, menghargai, apalagi ingin berhubungan intim dengannya. Orang ini berlagak mencari seseorang bisa membantunya keluar dari permasalahannya, membuat wanita calon korbannya merasa iba. Padahal, dengan cara itulah mereka menjerat korban sesungguhnya.

“Pria seperti ini memanipulasi wanita melalui rasa iba,” kata Dr Weiss. Lagi-lagi ia menjadikan Tiger Woods sebagai contohnya. Tiger disebut-sebut selalu mengeluh tidak bahagia dalam pernikahannya dengan istrinya, Elin, untuk meyakinkan wanita lain supaya mau tidur dengannya.

4. Tipe oportunis
Tipe ini bisa mengincar seseorang yang 20 tahun lebih muda atau lebih tua, gemuk atau kurus, kaya atau kekurangan. Mereka akan merasa senang jika diinginkan atau didambakan orang lain, sehingga siapa saja yang menginginkan mereka tentu akan diterima dengan antusias. Mereka tak peduli bagaimana penampilan korbannya, atau apa latar belakangnya. Pendeknya, selama ada kesempatan, mereka akan berusaha mendapatkannya. "Tipe oportunis ini mencari wanita dalam kondisi apa pun," ujar Dr Weiss.

5. Tipe profesional
Ini tipikal pria pada umumnya. Tipe ini tidak mencari cinta, tidak peduli pada keinginan atau kebutuhan korbannya, atau apa yang dipikirkan korban mengenai diri mereka. Sebab mereka sebenarnya menjalani kehidupan normal, memiliki istri yang baik, anak-anak yang manis, dan pekerjaan yang mapan. Tetapi mereka bisa menjadi badung ketika mereka menginginkannya. Karena itu mereka berusaha menyembunyikan semua aksinya. Menurut mereka, “Kalau tidak ada yang tahu, tidak akan ada yang sakit hati.”

6. Tipe pemuja
Ini tipe peselingkuh yang paling spesifik. Mereka hanya menginginkan satu tipe wanita tertentu, yang sangat terbatas. Bahkan, mereka berani mengambil risiko untuk menerima satu kesempatan langka bersama wanita yang mereka inginkan. Mereka bisa membagi-bagi hatinya, dan seringkali merasa memiliki hak untuk melakukan perselingkuhan.

“Mereka berselingkuh untuk memenuhi desakan akan tipe wanita tertentu," ujar Dr Weiss, sambil menambahkan bahwa kriterianya antara lain suku, ukuran, atau apa pun yang tidak mereka temukan pada diri pasangan mereka.

Apa pun tipe peselingkuh yang Anda temui, Anda masih punya kesempatan untuk memperbaiki hubungan. “Jalan keluarnya tetap sama: kejujuran, pertanggungjawaban, dukungan, dan mengatasi masalah karakter dan psikologis mereka," katanya. "Dan, mereka bisa kok menjadi lebih baik, asalkan mereka mau."
Sumber: Betty Confidential

Pria Memikirkan Seks Setiap 30 Menit


Anda mungkin sering mendengar kalimat "Yang ada di pikiran pria cuma seks". Ungkapan semacam itu mungkin juga pernah terlontar dari mulut Anda sendiri. Memang, tak ada asap kalau tak ada api. Jadi, tak ada pernyataan seperti itu kalau tak ada bukti pendukungnya.
Mungkin Anda pernah merasa risih karena bagian tertentu dari tubuh Anda dilihat secara mendetail oleh seorang lelaki?

Setiap 30 menit
Jangan heran jika Anda pernah mengalami kejadian itu. Hasil penelitian mengatakan bahwa otak pria menunjukkan betapa besarnya faktor ini. Survei yang dilakukan Kinsey Institute (sebuah institusi di Universitas Indiana, Amerika Serikat) menyimpulkan bahwa 37 persen pria di dunia ini memikirkan seks setiap 30 menit.

Bahkan sebuah penelitian yang dimuat majalah Glamour mengatakan bahwa pria memikirkan seks setiap 7 detik. Jadi, jika diasumsikan bahwa pria memiliki waktu 16 jam terjaga dalam sehari, dan memikirkan seks setiap 7 detik, berarti ia memikirkan tentang seks sebanyak 57.000 kali sehari. Jumlah ini kurang lebih sebanyak jumlah seorang manusia bernapas kala ia terjaga (tidak sedang tidur). Wow!

Ibarat kompor
Seperti kita ketahui, bahwa pusat dari kehidupan seks manusia terletak di bagian otak yang disebut hipotalamus. Karena selain berperan dalam mengatur emosi, denyut jantung, dan tekanan darah, hipotalamus juga mengatur kehidupan seks.

Jika lelaki bisa memikirkan seks sebanyak itu dalam sehari, sudah bisa ditebak kan, siapa pemilik hipotalamus terbesar? Ya, kaum pria. Bukti-bukti lain juga mendukung tentang kaitan pria dan seks. Salah satunya adalah hormon testosteron yang dimiliki pria. Volumenya 20 kali lebih besar dibandingkan yang dimiliki perempuan. Ditambah dengan hipotalamus yang besar, tidak heran jika gairah pria pun mudah sekali tersulut.

Bahkan jika diibaratkan sebagai kompor, dorongan seks pria bagaikan kompor gas, sementara perempuan lebih mirip tungku elektrik. Pria hanya cukup pemanasan sedikit untuk mencapai ereksi, sementara perempuan perlu foreplay yang panjang untuk membangkitkan gairahnya.

Ekspresi kebutuhan
Anda tentu bertanya-tanya mengapa seks begitu penting peranannya bagi pria? Sebenarnya bukan berarti pria tidak memikirkan hal lain, lho. Kalau otak pria hanya diisi seks, tentu posisi tertinggi dalam bisnis dan politik tidak akan banyak dipegang mereka. Hanya saja bila pria memikirkan lawan jenis, seks lah yang berperan amat besar.









Menebak "Ukuran" Si Dia
Mengapa bisa begitu? Menurut para ahli, pria mengeluarkan tekanan yang membebaninya melalui orgasme saat bercinta. Pria juga menggunakan seks untuk mengekspresikan kebutuhan emosional mereka. Jadi, jangan heran jika pria langsung tidur usai mencapai puncak. Hal ini karena pria selalu membutuhkan waktu untuk memulihkan diri setelah bercinta. Dengan tidurlah ia memulihkan diri.


Ukuran penis, sebenarnya tidak begitu penting bagi wanita. Banyak wanita yang terpuaskan berkat keahlian jemari atau lidah pasangannya menari-nari di atas tubuhnya, atau alat bantu lainnya. Hanya sebagian kecil wanita yang mempersoalkan ukuran penis. Namun, tidak demikian dengan kaum pria. Kebanyakan pria tentu akan mempermasalahkan ukuran asetnya ini, dan selalu ingin tahu apakah milik mereka sebesar milik teman-temannya.

Jika pria bisa saling melirik milik mereka satu sama lain ketika sedang bersama-sama di toilet, bagaimana wanita bisa tahu bahwa pasangannya mempunyai "sesuatu" yang membanggakan (tanpa membuka pakaiannya lebih dulu)? Katakanlah, sekadar untuk menjawab rasa penasaran? Adakah cara tertentu untuk memastikannya tanpa melihat? Bukankah, seeing is believing?

Ada beberapa ide mengenai bagian tubuh lain yang harus dilihat, karena bagian tersebut juga mampu mencerminkan kondisi penis pria. Tentu, tidak ada jawaban yang betul 100 persen untuk pertanyaan ini. Bagaimana pun juga, inilah yang dilontarkan oleh para pria.

1. Tangannya. Anda tentu sering mendengar bermacam mitos mengenai cara menebak ukuran penis pria. Ada yang mengatakan dari ukuran jempol kakinya, tinggi badannya, telinganya, atau hidungnya. Aih, ada-ada saja. Tetapi, coba kita pikirkan lagi: ada juga pria bertubuh pendek yang punya "senjata" hebat, dan banyak pria dengan hidung besar yang juga diberkahi bagian tubuh lain yang bisa dibanggakannya. Dalam sebuah survei informal yang melibatkan 6 orang pria yang mengkategorikan asetnya dalam ukuran sedang, tampak bahwa ke-6 pria tersebut selalu menatap tangan pria lain yang baru ditemui. Mereka ingin tahu apakah pria yang baru dikenal itu lebih hebat dari mereka atau tidak, dari besar tangannya.

2. Mobilnya. Apakah mobilnya besar dan boros bensin? Ataukah mobilnya sporty dan bisa diajak ngebut? Apakah ia senang pamer dan sedikit konyol? Apakah ia terus-menerus bercerita betapa mulusnya mobil itu saat dikendarai? Seberapa besar ban mobilnya? Jika ia menghabiskan banyak waktu dengan mobilnya ini, dan terus-menerus membicarakannya dengan cara yang terdengar seperti kiasan seksual, wah... Anda bisa terjebak masalah. Inilah yang sering disebut sebagai kompensasi berlebih. Ukuran penisnya mungkin sedang lah, namun ia mungkin tidak cukup percaya diri dengan hal tersebut.

3. Egonya. Semua orang tentu menyukai pria yang kuat dan keyakinan diri. Sering terjadi, untuk sebagian pria, keyakinan diri seperti ini datang dari (atau meningkat karena) rasa aman mengenai ukuran bagian tubuhnya tersebut. Mengapa Tommy Lee begitu pede merayu Heather Locklear (ingat kan, ini mantan istrinya!) dan Pamela Anderson? Atau, Kevin Federline menggaet Britney Spears? Banyak pria percaya bahwa kepercayaan diri ini disebabkan oleh satu "hal",  yang sejak tadi kita bicarakan!
Sumber: Your Tango

11 Alasan Pria Menunda Pernikahan

Di Indonesia, mungkin tidak ada pria yang menganggap dirinya antikomitmen. Kalau pun ada, jumlahnya tidak banyak. Yang terjadi sebenarnya juga bukan antikomitmen, melainkan hanya menunda pernikahan. Apa yang menyebabkan si dia tak juga membicarakan rencana pernikahan dengan Anda, cari tahu alasannya di bawah ini:
Si dia masih ingin flirting around
Begitu pria memutuskan menikah, tentunya ia akan kehilangan kesempatan flirting atau mengencani wanita lain. Kebanyakan dari mereka berusaha mempertahankan kesempatan ini selama mungkin, khususnya ketika mereka tidak yakin apa yang mereka cari dari diri wanita.

Wanita lebih cepat matang daripada pria
Tentu, hal ini tidak berlaku untuk semua orang. Namun pada umumnya, "mengikat diri" sama artinya dengan "menjadi dewasa" bagi sebagian pria. Hal inilah yang ditakuti kaum pria, karena menjadi dewasa menuntut tanggung jawab lebih besar. Karena itu mereka ingin menunda proses menjadi dewasa itu selama mungkin.

Ada wanita lain di hatinya
Sulit bagi pria untuk terikat dengan satu wanita, jika pikirannya tertuju pada wanita lain. Tetapi hal ini tidak sulit dibayangkan, kok. Coba kalau Anda sendiri yang mengalaminya. Anda diminta menerima cinta seorang pria, padahal Anda tertarik dengan pria yang lain?

Ia memiliki prioritas yang lain
Entah karena memikirkan biaya pendidikan adik yang harus ditanggung, karier, hobi, atau apa pun, pria bisa memilih untuk menangguhkan dulu rencananya untuk menikah. Pria cenderung akan berkomitmen pada hal-hal lain yang lebih menuntut perhatiannya, dan memilih berusaha mengatasi persoalan cinta semampunya.

Ia kurang nyaman dengan kedekatan
Anda tak akan tahu apa yang menyebabkannya sulit berdekatan dengan wanita, kecuali Anda sudah begitu mengenalnya. Mungkin ia memiliki pengalaman buruk dengan mantan kekasihnya, atau menjadi anak korban perceraian, sehingga ia bersikap ekstra hati-hati dengan ikatan pernikahan. Rasa sakit yang masih ada dalam hatinya dapat membuatnya enggan berkomitmen dengan wanita.

Khawatir perkawinan tidak akan berhasil
Mengikat diri dengan orang lain tentu melibatkan risiko. Kedua belah pihak harus mau berkorban demi pasangannya, yang tentu saja menghabiskan energi. Bagi sebagian orang, perkawinan tidak layak dijalani, kecuali ada jaminan 100 persen akan berhasil untuk semua orang. Memang, kita tak bisa memastikan apakah jaminan itu betul-betul tidak mungkin diperoleh, namun sesuatu yang belum pasti inilah yang membuat pria mundur.

Ia memiliki banyak aktivitas
Rekan Kompas.com, seorang pria menikah, mengatakan bahwa pria umumnya tak akan merasa khawatir dengan predikat lajang pada dirinya, bila ia memiliki banyak kegiatan yang membuatnya sibuk. Pada akhirnya semua pria tentu ingin berkomitmen, namun selagi ia masih bisa memuaskan hobi mahalnya, atau bergaul dengan sebanyak mungkin manusia, kesempatan itu akan ia manfaatkan sebaik-baiknya.

Ia hanya melakukannya untuk seks
Ada sebagian pria yang memilih melajang karena ingin menaklukkan wanita. Mereka ingin meruntuhkan hati seorang wanita yang terkenal sulit dikejar, wanita yang lebih tua darinya, wanita lajang yang populer, dan lain sebagainya. Hati-hati, jika Anda merasakan sesuatu yang tidak sreg saat berdua dengannya, lebih baik tak usah diteruskan. Jangan sampai Anda hanya menjadi salah satu korbannya.

Si dia masih egois
Mengikat diri dengan satu wanita saja tentu membuatnya harus mengorbankan kepentingannya, waktu dan energinya untuk orang lain. Anda harus menghadiri pertemuan dengan orang-orang yang tak Anda kenal, sementara Anda masih ingin leyeh-leyeh sambil nonton bola di televisi. Coba, dimana letak kesenangan hidup berkomitmen bila hal ini yang harus selalu dihadapi? Suatu saat, si dia tentu tak akan seegois itu lagi, tetapi yang jelas bukan sekarang waktunya.

Dia enggak suka-suka amat dengan Anda
Ia mungkin menganggap Anda orang yang menyenangkan untuk diajak bersenang-senang, namun belum tentu Anda adalah sosok yang diinginkannya untuk hidup bersama selamanya. Anda mungkin akan sulit memahaminya, tetapi bila Anda berpikir sangat sederhana –he’s just not that into you- Anda tentu bisa segera melupakannya. Ayolah, untuk apa sih mengharapkan pria yang tidak menginginkan Anda?

Anda terlalu mendesaknya untuk segera menikah
Jika ingin dia berkomitmen, biarkan dia menemukan momen itu sendiri. Justru bila Anda selalu saja melontarkan topik “kapan kita menikah?”, dia bisa terganggu dengan segala ide tentang menikah itu sendiri. Lagipula, Anda tentu tidak ingin si dia menikahi Anda karena terpaksa, bukan? Pikirkan bila hal ini terjadi pada Anda.

Kombinasi dari berbagai alasan di atas bisa menyebabkan seorang pria bertahan untuk menunda pernikahan. Bila Anda bersabar menunggu waktu yang tepat, bukan tak mungkin ia sendiri yang tak sabar untuk menikahi Anda. Jika yang terjadi kemudian si dia malah nyaman dengan status pacaran tersebut selamanya, berarti dia memang bukan untuk Anda.
Sumber: Marie Claire

No comments:

Post a Comment